Game Pendidikan Untuk Anak Sd Ngangkang Nikmat
Hai netter, perkenalkan, namaku adalah Budi. Aku akan menceritakan pengalaman seksku yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Aku lahir dalam. Contoh dongeng untuk anak sd ngangkang. Contoh artikel, contoh artikel ilmiah, contoh artikel pendidikan, contoh artikel pendidikan matematika.
Ini Kisah nyata yang saya alami di salah satu sekolah di kawasan Simatupang. Saat itu, saya masih menjabat sebagai konselor di salah satu Yayasan yang konsen di bidang parentingi.
Tugas kami memberikan penyuluhan-penyuluhan seputar pendidikan seks dan pemahaman mengenai masa puber. Penyuluhan kami bersifat rahasia sehingga tidak boleh seorang pun tahu kecuali saya dan siswa saya di kelas. Sehingga, sang anak bebas curhat apa yang tidak biasa mereka anggap tabu ketika mereka harus membicarakannya dengan orang tua. Kami biasa melakukannya dengan cara belajar sambil bermain. Satu waktu, saya ditunjuk untuk menangani salah satu kelas di sekolah tersebut. Tidak banyak, cuma 5 orang.
Tapi tidak saya sangka dari sanalah semua bencana dimulai. Biasanya, ketika sedang menerangkan materi, para konselor memberikan banyak permainan.
Saya pun demikian, beberapa permainan saya mainkan, Permainan Ha-Ka_Zu, Bisik Kalimat, dll. Namun, baru kali ini saya merasa permainan tersebut seperti hambar, tidak menyentuh dan tidak membuat mereka menjadi betah. Mulanya, saya pikir cuman saya saja yang seperti ini. Ternyata tidak, semua konselor pun mengalami hal yang serupa.
Sampai setelah waktu istirahat selesai, saya masuk dan mengadakan permainan 'Buatlah Lingkaran'. Kami pun bernyanyi, 'buatlah lingkaran, hey.hey.hey kawan.' , Anak-anak lugu tersebut berputar. Namun, mata saya tertuju pada sosok anak kecil yang duduk di pojokan. Matanya sayu sambil menyandarkan badannya malas. Jelas terlihat anak ini menyimpan sesuatu di benaknya. 'Ada Apa, nak?
(maaf, saya lupa namanya), Tukas saya. 'Bosen,kak.saya pengen main apa yang saya pengen,kak. Superpro designer crack pipes love. Tapi ceweknya keluarin dulu'. Sempat saya bingung, memang saat itu konselor yang ada di kelas cuman 2 orang. Aturan yayasan kami, tidak boleh Lawan jenis menangani siswanya. Perempuan harus perempuan, demikian juga dengan laki-laki. Namun, karena partner kerja saya tidak bisa masuk, terpaksa saya dipasangkan dengan lawan jenis saya.
Key, saya pun ikuti kemauannya. Rekan saya itupun keluar. 'baik, kamu mau maen apa?' .Spontan anak itupun mengambil satu buah kursi. Kursi itu diletakkan di depan kelas, dia pun duduk. Tanpa disuruh, teman-teman yang lain membuat lingkaran mengeliling kursi tersebut.
Mereka berputar dan berputar, tapi aneh putaran mereka sesaat berhenti, maju lagi.padahal tak ada lampu merah atau rambu disana. Sambil berputar mereka berhenti, tertawa, dan kemudian berputar lagi. Suara tawa mereka membuat aku penasaran, aku pun bangkit menghampiri. Apa ayal, kulihat celana anak yang duduk tadi sudah melorot lengkap dengan celana dalamnya.
Anak-anak yang lain ternyata tidak asal berhenti. Tetapi mereka berputar, menyentuh ujung kelamin sang anak, kemudian berputar lagi. Begitu seterusnya dan mereka melakukannya secara bergantian. Kalau boleh saya tanya, apa pendapat anda jika anda berada dalam situasi seperti itu? Apakah salah ketika itu terjadi kita sempat diam sejenak??
Yang jelas, ketika itu terjadi, saya sempat terhenyak. Kaget setengah mati dan terdiam beberapa saat karena tidak menyangka hal tersebut akan terjadi. Belum pernah peristiwa ini saya alami di sekolah manapun. Namun, alasan ini tidak mendapat respons yang positif dari pimpinan.
Saya dianggap menikmati peristiwa tersebut. Buntutnya, saya harus mendapatkan terapi dari psikolog karena dianggap saya sempat membiarkan hal tersebut terjadi. Belum tuntas terapi tersebut dilakukan, saya menyatakan mengundurkan diri dari yayasan tersebut, karena saya dengar peristiwa itu melibatkan Anak Kepala Sekolah yang bersangkutan. Ironisnya, Kepala Sekolahnya memiliki hubungan baik dengan pimpinan saya.
Jadi, mungkinkah ini semua karena faktor kedekatan antar sesama pimpinan, sehingga ketika konselornya menemukan kasus luar biasa dianggapnya saya mencoreng nama baik yayasan. Tapi, lepas dari apa yang saya alami. Saya menilai masalah seks jangan dianggap menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan di keluarga. Karena ketika rumah menganggapnya aneh, jijik, dan jorok.maka anak akan berpikir dan mencari tempat yang membicarakan hal tersebut tidak menjadi aneh dan jorok. Beruntung jika ada orang yang bisa positif mensikapi, jika tidak????
- пятница 07 декабря
- 48